Pada tanggal 18 September 2010, Shifthink mengadakan workshop “Mastering Your People Skill” batch pertama di Hotel Ciputra Jakarta! Workshop ini menjadi sangat istimewa karena inilah workshop people skill dengan harga termurah di Indonesia! Mengapa kami berani mengatakan demikian? Karena hanya dengan sekitar Rp 200.000, peserta bukan hanya mendapatkan 2 sesi full materi, tetapi mereka juga akan membawa pulang SEMUA slide, assessment, video clip, image, dan juga e-book 200 halaman berisi penjelasan materi!
Sekitar 46 orang yang mengikuti workshop ini mengaku sangat puas dengan penyampaian atraktif oleh Master Trainer EQ Indonesia, Josua IwanWahyudi. Dan bahkan beberapa peserta cukup kaget karena mereka baru pertama kalinya mengikuti workshop dengan membawa pulang “oleh-oleh” semua bahan workshop dan bahan presentasinya.
Workshop ini adalah bagian dari komitmen Shifthink untuk memberikan pelatihan-pelatihan yang low budget namun HIGH IMPACT! Karena itu jangan lewatkan batch berikutnya!

Pada tanggal 7 Agustus 2010 SHIFTHINK mengadakan public mini workshop berjudul “Failure Factor”. Bersama Master Trainer EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi, sekitar 35 orang yang terbagi dalam 2 shift mendapatkan pembelajaran secara eksklusif untuk menelusuri mengapa kita seringkali sulit mencapai goal yang sudah kita rencanakan.
PT. SIMNU dari Bandung mengadakan training EQ Emotion for Succes untuk sekitar 25 Senior Staff dan para leader mereka. Master Trainer EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi memberikan dasar-dasar EQ selama 2 sesi. Dengan memberikan contoh-contoh nyata dalam dunia bisnis dan kerja, Josua Iwan Wahyudi memberikan pemahaman betapa pentingnya faktor emosi dalam menentukan keberhasilan dan kebahagiaan seseorang.
Pada tanggal 5 Agustus 2010 Master Trainer EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi berkesempatan untuk berbagi ilmu dengan karyawan PT. Visi Anugerah Indonesia Bandung. Sekitar 65 orang mendapatkan training Emotion for Success dalam 2 shift.
Radio Maestro sebagai salah satu stasiun radio terkemuka di Bandung mengadakan serangkaian seminar untuk para pendengar setia mereka. Salah satu dari rangkaian seminar itu adalah “Emotion for Success” yang diadakan tanggal 4 Agustus 2010 dan dibawakan langsung oleh Master Trainer EQ Indonesia sekaligus penulis buku dan pengembang modul pelatihan EQ teraplikatif Emotion for Success, yaitu Josua Iwan Wahyudi.
Pada tanggal 24 Juli 2010, untuk kedua kalinya Master Trainer EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi mengadakan seminar GRATIS di Toko Buku VISI Kelapa Gading, Jakarta. Kali ini beliau membahas mengenai topik “Emotional Blackmail” yang diambil dari buku berjudul sama dari penulis Psikolog Susan Forward.
Pada tanggal 16 Juli 2010, Master Trainer EQ kita Josua Iwan Wahyudi berkesempatan untuk sharing mengenai Emotion for Success di toko buku Gramedia Plaza Semanggi.
Shifthink menyelenggarakan Workshop Kecerdasan Emosi (EQ) “Emotion for Success” selama 3 hari dari tanggal 13-15 Juli 2010 di Hotel Ciputra Jakarta. Acara ini diikuti oleh 14 orang dari berbagai perusahaan dengan berbagai level posisi pekerjaan.
Tanggal 26 Juni 2010, Master EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi berbicara dalam sebuah talkshow gratis “Emotion for Success” di Toko buku VISI Kelapa Gading. Selama 1,5 jam beliau menjelaskan betapa pentingnya pengelolaan emosi yang cerdas dalam seluruh sisi kehidupan. Dengan menjelaskan konsep segitiga keberhasilan beserta contoh-contoh kasus yang nyata, Josua Iwan Wahyudi memberikan konsep-konsep dasar EQ plus tips-tips ringan yang aplikatif.
24 Juni 2010 yang lalu, Master Trainer EQ kita Josua Iwan Wahyudi berkesempatan untuk men’sharingkan mengenai Kecerdasan Emosi kepada sekitar 100 dosen, dan key person di Universitas Budi Luhur. Melalui sesi interaktif yang sangat fun dan ringan ini, Master Trainer EQ Josua Iwan Wahyudi menjelaskan betapa pentingnya EQ untuk dikuasai setiap orang yang bergerak dalam bidang pendidikan, terutama bagi para pengajar. Bagaimanapun para pengajar adalah para “frontliner” yang memegang kunci perubahan generasi penerus bangsa. Dengan memiliki kualitas pengendalian emosi yang baik, maka diharapkan para pengajar juga mampu “menularkan” kecerdasan emosi kepada anak-anak didik mereka.