Jangan Hidup “Begini-begini” Saja Part#3-end

Hal ketiga yang menghambat seseorang mengalami kemajuan adalah terlalu cinta dengan dirinya sendiri! Apakah maksudnya?

.

NARSIS!

Saya menjumpai banyak orang yang ketika ditantang untuk melakukan sesuatu yang berbeda mereka akan berkata “Wah, itu susah… Dari dulu saya orangnya tu nggak begitu…”

Manusia bergerak berdasarkan pola-pola yang seringkali tidak dia sadari. Pola-pola itu terbentuk sebagai mekanisme pertahanan diri untuk melindungi diri dari berbagai trauma masa lalu yang pernah terjadi. Masalahnya, hampir sebagian besar dari pola-pola kasat mata itu sudah TIDAK RELEVAN lagi dengan kondisi Anda sekarang.

Dulu, memang pola itu melindungi Anda, tetapi bisa jadi sekarang pola itu justru menghambat Anda.

Contoh, dulu Anda memang bertahan hidup dengan cara menyerang orang lain dan tidak mau kalah kepada siapapun. Anda siap berdebat, berkonfrontasi dan bahkan adu jotos dengan siapapun. Mungkin pola itu di masa lalu membuat Anda “selamat” dan bertahan hidup dari lingkungan Anda yang kejam.

Tetapi mungkin sekarang Anda sudah hidup di masa dan “ekosistem” yang berbeda. Sehingga pola pertahanan diri Anda yang dulu membuat Anda selamat, justru bisa menghancurkan Anda sekarang. Bayangkan sekarang Anda berada di lingkungan kantor professional yang membutuhkan “kecerdasan” dalam bernegosiasi dan teknik persuasi. Sementara Anda terus tampil ngotot, belagu, menantang dan nggak mau kalah? Bukankah karir Anda bisa hancur?

.

“Itu Susah?”

Masalah yang sering saya jumpai adalah, ketika saya mengungkapkan pola-pola tidak memberdayakan ini pada banyak orang, mereka dengan segera berkata “Saya memang orangnya begitu pak… Sudah dari sononya…”

Dengan kata lain, “Jangan suruh saya berubah pak… Ini memang style saya dan saya hidup karena ini.”

Ya, Anda hidup karena gaya tersebut, namun Anda juga bisa hancur nantinya karena gaya tersebut.

Banyak orang gagal dan hidupnya terjebak dalam kemandeg’an karena ia tidak mau “melepaskan” diri dari pola-pola lamanya dan terlalu narsis, alias mencintai diri-sendiri.

“Saya udah coba pak, tapi nggak bisa! Pola ini terlalu otomatis bagi saya dan saya tak bisa melawannya!”

Ini adalah alasan klasik yang saya dengar dari berbagai orang. Jawabannya, kembali pada artikel saya yang kedua, Anda MALAS!

Sebarapa banyak yang sudah Anda coba? Sudahkah Anda menambah porsi percobaan Anda? Sudahkah Anda mencoba cara baru? Sudahkah Anda meminta bantuan pada lebih banyak orang? Sudahkah Anda meluangkan lebih banyak waktu untuk mencoba? Sudahkah Anda sampai “menderita” dalam mencoba sampai berhasil?

Kadangkala kita terlalu mencintai diri-sendiri sehingga hanya sedikit mencoba 1 kali dan gagal kemudian berkata, “Tuh… aku udah nyoba loh… Aku bukannya nggak mencoba kok…” Sebenarnya percobaan ringan itu hanyalah alasan pembenaran bahwa Anda masih ingin tinggal di pola lama Anda dan Anda tidak mau melepasnya karena Anda terlalu mencintainya!

Kembali pada artikel seri pertama saya, kalau sampai Anda tidak bisa melepas pola lama Anda, itu artinya Anda belum benar-benar menginginkan untuk lepas. Saya pernah berjumpa dengan beberapa orang yang bisa mengehentikan pola-pola lamanya karena dia memang benar-benar ingin berhenti.

Saatnya tutup mulut. Berhenti mencari alasan kenapa itu sulit, dan mulailah lakukan!

Selama Anda masih hidup dengan pola lama Anda, Anda akan menuai hasil yang lama pula. Jika Anda ingin perubahan, maka harus terjadi perubahan juga dengan pola hidup Anda.

Sebelum masuk 2012, saatnya Anda mengevaluasi dan meminta feedback dari orang-orang terdekat Anda. Pola-pola apa saja yang selama ini tidak memberdayakan Anda. Jika sudah ketemu, mulailah merencanakan usaha-usaha apa yang akan Anda lakukan untuk melepas pola lama itu dan mulai menanam pola baru dalam diri Anda.

.

by Josua Iwan Wahyudi
follow his twitter @josuawahyudi


Jangan Hidup “begini-begini” Saja #2

Kali ini saya akan sharing hal kedua yang membuat seseorang tidak mencapai kemaksimalan dalam hidupnya, padahal dia sudah membuat banyak goal dan mengisi penuh Dream Booknya dengan foto-foto visualisasi mimpinya!

Sederhana saja, karena semua orang gagal mengidap suatu penyakit tetapi anehnya, penyakit ini justru mereka sukai dan mereka enggan sembuh darinya.

.

Penyakit ini disebut penyakit M alias MALAS!

Definisi “Malas” menurut saya disini adalah: Melakukan hal yang sama berulang-ulang tetapi  mengharapkan hasil yang berbeda!

Apa yang terjadi dengan diri Anda sekarang tentu adalah hasil dari semua keputusan dan tindakan yang Anda lakukan di masa sebelumnya. Nah, kalau Anda mengulangi keputusan dan tindakan yang mirip untuk setahun ke depan, maka jangan heran jika di penghujung tahun 2012, Anda juga keadaannya masih “begini-begini” saja dan Anda kembali bertanya “kenapa kok hidup saya begini-begini aja ya?”

Jika tahun 2011 Anda tidak mengatur pola makan dan tubuh Anda menggembung, kemudian tahun depan Anda masih tidak menjaga pola makan dan berharap tubuh Anda lebih langsing, maka Anda pemalas!

Jika tahun 2011 gaji Anda naik 10%, kemudian Anda tahun depan masih bekerja dengan cara yang sama, dengan kecepatan yang sama, dengan tingkat kreatifitas yang sama, dengan jumlah pertemanan yang sama, dengan cara komunikasi yang sama, dengan energy yang sama. Maka jika Anda berharap gaji Anda naik 20% atau bahkan 50%, Anda pemalas!

Banyak sekali saya jumpai orang yang berharap hidupnya menjadi lebih baik tapi sama sekali tidak berusaha mengubah cara hidupnya agar benar-benar menuju ke arah yang lebih baik. Bahkan ada banyak orang yang terlalu malas untuk berusaha dan lebih memilih membayar orang untuk berusaha bagi dia.

Tidak masalah jika Anda kelebihan uang untuk membayar semua orang melakukan pekerjaan Anda. Tetapi Anda harus sadar, untuk hal-hal yang berharga dan mulia, selalu ada proses yang harus Anda lewati dan proses ini tidak bisa digantikan orang lain. Ketika Anda membayar orang lain untuk melewati proses ini, Anda bukan hanya semakin kerdil, tapi juga akan semakin MALAS!

Saya sendiri setiap tahun selalu menciptakan program baru di ShifThink. Saya juga selalu menargetkan hal-hal baru untuk diwujudkan. Saya tidak pernah mau sekedar menjalani apa yang sudah berhasil di tahun sebelumnya.

Di tahun 2011 kemarin saya bersama ShifThink banyak melakukan terobosan, beberapa diantaranya adalah meluncurkan ShifThink Professional Series yang menjadi terobosan baru dalam dunia training Indonesia dan juga membuat sejarah dengan mengadakan Konferensi Kecerdasan Emosi (EQ Conference) PERTAMA di Indonesia. Tapi, di tahun 2012, saja sudah mencanangkan hal-hal yang lebih spektakuler lagi!

.

Terus Bergeraklah!

Ciri-ciri pertumbuhan adalah SELALU BERGERAK. Saat Anda berhenti bergerak, Anda mati.  Jika Anda malas bergerak, Anda akan mati dengan sendirinya.

Nah, sebelum masuk tahun 2012. Evaluasilah apa yang sudah Anda lakukan di tahun 2011 dan bandingkan hasil apa yang sudah Anda peroleh. Kemudian pikirkan, di area mana Anda bisa melakukan lebih banyak dan mencoba cara-cara baru untuk memperoleh hasil yang baru dan lebih banyak?

Jika saat Anda memikirkan hal ini tiba-tiba hati Anda berteriak, “Wah itu susah…” atau “Wah itu melelahkan… bakal makan banyak energy…” atau bahkan “Wah itu butuh waktu….” Maka itu adalah sisi Malas Anda sedang berusaha menjinakkan Anda. Saatnya bangkit melawan dan menjadi pahlawan sesungguhnya!

.

by Josua Iwan Wahyudi
follow his twitter @josuawahyudi


Jangan Hidup “begini-begini” Saja #1

Seri Resolusi 2012 Part #1

“Kenapa hidup saya kok begini-begini saja ya?”

.

Apakah Anda sering mengajukan pertanyaan ini pada diri-sendiri? Apakah pertanyaan itu masih terus menghantui Anda sampai detik ini?

Saya berjumpa dengan amat sangat banyak orang yang mengajukan pertanyaan ini, baik mereka yang masih muda maupun yang sudah berkarir lama sekali di sebuah perusahaan.

Memang berbagai versi penelitian memberikan kesimpulan yang sama. Mulai dari teori vilfredo paretto hingga Marshmallow Test menyatakan bahwa kurang lebih di dunia ini hanya ada sekitar 20% orang yang bisa berakselerasi dan mencapai puncak kemaksimalan dalam hidupnya, sedangkan sisanya yang 80% (mungkinkah Anda ada diantaranya?) adalah orang-orang yang selalu menjadi pengikut arah angin dan seringkali bertanya “kenapa hidup saya kok gini-gini terus ya?”

Setelah saya mengamat-amati orang-orang yang tidak puas dengan perkembangan hidupnya ini, maka muncul beberapa gejala/pola perilaku yang mirip. Dan herannya perilaku-perilaku itu tidak pernah dijumpai pada orang yang merasa hidupnya maksimal dan selalu berakselerasi cepat. Setidaknya saya akan sharingkan 3 hal yang Anda harus cek ke dalam diri Anda sendiri.

.

“Kutau yang Kumau”

Orang-orang yang hidupnya “stuck” dan tidak bergerak kemana-mana, umumnya tidak tahu apa yang ia inginkan dalam hidup ini. Meskipun orang-orang ini sudah sering  ikut seminar “Goal Setting” maupun training “Purpose Driven Life” namun ia hanya sekedar membuat goal karena memang sedang trend dan sudah menjadi semi kultur untuk membuat goal tiap tahunnya.

Bahkan beberapa perusahaan mewajibkan karyawannya untuk selalu punya resolusi tahunan baik untuk pekerjaan maupun resolusi personal.

Tapi, pertanyaan pentingnya sekarang adalah, Apakah Anda benar-benar tahu apa yang Anda inginkan untuk hidup ini? Apakah Anda benar-benar tahu kemana Anda bergerak? Apakah Anda benar-benar tahu apa yang Anda cari dalam hidup ini? Dan sekali lagi, apakah Anda sudah mengerti kemana ujung perjalanan hidup Anda?

Jika Anda tidak tahu apa yang Anda inginkan, maka tidak heran hidup Anda menjadi “sporadic” dan bergerak tak jelas. Anda jelas bertambah sibuk namun tak bergerak kemana-mana sama.

Bayangkan Anda menjadi pemilik sebuah restoran dan seorang pelanggan datang serta duduk di meja makan. Sebagai pemilik, sangat wajar jika Anda bertanya “ingin makan apa?” dan bagaimanakah perasaan Anda jika orang tersebut menjawab, “nggak tahu”

“WHAT?!”

Datang ke restoran tapi nggak tahu makan apa? Dan sebagai pemilik restoran Anda mungkin mencoba membantunya dengan menyuguhkan makanan terfavorit yang Anda miliki dan kemudian orang tersebut berkata, “kok makanannya Cuma begini-begini aja?”

Apa perasaan Anda sebagai pemilik restoran?

Hal yang sama terjadi dalam kehidupan banyak orang. Mereka tidak tahu apa yang mereka inginkan dalam hidup ini tetapi selalu “meratap” pada Tuhan, “kenapa hidup saya begini-begini saja?” Sekarang Anda bisa membayangkan bagaimana perasaan Tuhan?

Saya pernah membaca sebuah pernyataan yang sangat mencerahkan yaitu:

“Anda tidak pernah mendapatkan apapun yang tidak Anda inginkan”, dan…

“Jika Anda tidak mendapatkan apa yang Anda inginkan, berarti hati Anda belum benar-benar menginginkannya!”

Nah… Sebelum sampai di tahun 2012, ini saatnya Anda mencoba mengambil waktu untuk melakukan perenungan dan kemudian bertanya pada diri-sendiri apa yang sesungguhnya Anda inginkan untuk hidup Anda di tahun 2012. Kenapa Anda menginginkannya dan BENARKAH Anda menginginkannya?

Kemana Anda akan bergerak dan haruskah Anda bergerak kesana? Memangnya kalau tidak kesana bagaimana? Kalau sampai Anda masih bisa berkompromi, berarti Anda belum benar-benar menginginkannya.

.

by Josua Iwan Wahyudi
follow his twitter @josuawahyudi


EQ in Collection with BCA

Pada tanggal 12 Desember yang lalu, unit bisnis Kartu Kredit BCA mengundang Master Trainer EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi untuk memberikan seminar kepada sekitar 300 orang tenaga collection mereka mengenai penerapan praktis EQ dalam pekerjaan mereka sehari-hari sebagai collector.

BCA berinsiatif memberikan edukasi mengenai pentingnya pengelolaan emosi dalam proses collection. Baik pengelolaan emosi diri, maupun pengelolaan emosi nasabah. Dengan tips-tips yang sederhana dan aplikatif, Master Trainer EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi menjelaskan bagaimana EQ bisa dipraktekkan dengan mudah dalam konteks pekerjaan sehari-hari para collector.

Selain diajarkan untuk mengenali dan menguasai emosi diri, para peserta juga diberikan tips ampuh untuk mengenali dan “membaca” kecenderungan emosional orang lain dan diberikan tips bagaimana untuk menghadapinya dengan cerdas. Seminar ini menjadi langkah awal yang sangat luar biasa dalam usaha BCA meningkatkan kualitas mental dan softskill para collector mereka.


EQ Conference Pertama di Indonesia

Di akhir tahun 2011, ShifThink membuat sejarah dengan mengadakan Konferensi Kecerdasan Emosi (EQ Conference) yang pertama di Indonesia. Selama 2 hari di tanggal 3-4 Desember 2011, acara non-profit ini berhasil menghadirkan sekitar 240 peserta yang memenuhi ruang konferensi dengan penuh antusias. Peserta EQ Conference ini datang dari berbagai latar belakang mulai dari rekan-rekan profesional yang dikirim perusahaan, para guru, dosen dan pengajar, bahkan hingga para mahasiswa dan pelajar.

EQ Conference ini begitu luar biasa karena ada 7 pembicara yang sangat pakar di bidang mereka memberikan sharing mengenai kaitan emosi dan pentingnya EQ dalam berbagai bidang kehidupan. Di hari pertama, Master Trainer EQ Indonesia, sekaligus founder ShifThink dan penggagas acara EQ Conference ini membuka sesi pertama dengan menjelaskan bagaimana emosi menjadi pendorong semua keputusan dan tindakan kita. Selama 1 sesi, Josua Iwan Wahyudi memberikan pemahaman pentingnya pengelolaan emosi (EQ) dalam pekerjaan, hubungan, keuangan, dan bahkan hingga ke kehidupan personal.

Di sesi kedua, diadakan sesi talkshow yang dimoderasi oleh Master Trainer EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi bersama 2 narasumber senior, yaitu Chandra Ming sebagai GM dari JobsDB Indonesia, dan Hermanto Kosasih yang dikenal sebagai First EQ Trainer in Indonesia. Dalam sesi talkshow ini banyak dibahas apa kompetensi EQ yang paling dibutuhkan oleh para karyawan dalam perusahaan dan bagaimana perbedaan karyawan yang memiliki EQ bagus dengan yang tidak.

Kemudian di sesi ketiga, Hermanto Kosasih membawakan materi penerapan EQ dalam kepemimpinan, terutama di dalam sebuah organisasi. Dan di sesi penutup, Gobind Vashdev, sang pakar kebahagiaan mengocok perut peserta sekaligus memberikan pencerahan melalui sesinya yang sangat atraktif dan interaktif. Dengan contoh-contoh yang sederhana beliau memberikan prinsip-prinsip dasar untuk menjadi pribadi yang bahagia sepenuhnya.

Di hari kedua, sesi pembuka diawali olah Ariesandi. Sebagai Family Therapist dan pakar parenting, beliau membagikan tips-tips EQ untuk membesarkan anak dengan memperhatikan faktor pendidikan emosionalnya. Kemudian, sesi kedua dibawakan oleh Aidil Akbar sang financial planner senior di Indonesia.

Setelah makan siang, peserta kembali disuguhkan sesi yang sangat interaktif dan fun oleh Master Trainer EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi. Dalam sesi yang sangat menarik ini, beliau membagikan bagaimana menerapkan EQ dalam hubungan, terutama hubungan dengan pasangan. Dan dalam sesi penutup, Haryanto Kandani sang Achievement Motivator memberikan suntikan semangat dalam penjelasannya mengenai kualitas-kualitas emosional yang diperlukan untuk menjadi seorang achiever.

Dan event 2 hari ini juga bertambah kemeriahannya dengan kehadiran Yosandy Lipsan, sang master grapholog yang memberikan analisa tanda tangan gratis kepada lebih dari 150 peserta. Hadir juga Ivan Janitra Podiman sang founder www.konselorkarir.com dan career coach yang memberikan tips interview dengan EQ. Serta hadir pula EX-YOU Assessment Center yang memberikan tes DISC & MBTI dengan harga yang sangat murah namun menggunakan tes berkualitas dan terstandard.

Secara keseluruhan, EQ Conference 2011 sudah berhasil memberikan edukasi fundamental mengenai pentingnya EQ dalam kehidupan kita dan sekaligus menjadi pelopor pengembangan EQ di Indonesia dan tentu akan menginspirasi banyak praktisi EQ lain untuk melakukan acara serupa di Indonesia.


InHouse EFS Batch 2 di MDS

Pada tanggal 25-26 November 2011, sekali lagi Matahari Departement Store mengundang ShifThink untuk memberikan workshop Kecerdasan Emosi (EQ) “Emotion for Success Leader” kepada 20 leader mereka yang kebanyakan adalah para Store Manager dan beberapa leader di bagian HRD.

Kelas ini merupakan angkatan yang kedua dari rangkaian career development program Matahari. Master Trainer EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi memberikan sangat banyak tips EQ dan tips pengendalian emosi selama 2 hari penuh. Selain diberikan fundamental pemahaman mengenai EQ, para peserta bahkan juga diajak berlatih melalui beberapa simulasi dan role play untuk mempraktekkan langsung materi yang didapatkan.

Bagi seluruh peserta, workshop EQ ini merupakan pengalaman yang baru dan menjadi sebuah momen inspiratif di sela-sela kesibukan mereka yang sangat padat. Bahkan banyak peserta yang merasa bahwa workshop EQ ini sangat memperlengkapi mereka sebagai manajer toko karena mereka sering sekali berhadapan dengan berbagai jenis orang dan situasi yang bisa memancing mereka menjadi sangat emosional.


Josua Iwan Wahyudi with Six Seconds

Master Trainer EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi, pada tanggal 14-18 November 2011 telah menyelesaikan sertifikasi internasional sebagai EQ Certified Associates dari Six Seconds Network. Selama 5 hari penuh beliau mempelajari konsep EQ / Kecerdasan Emosi yang dikembangkan oleh Six Seconds dengan sebutan K-C-G Model, yaitu Know Yourself, Choose Yourself, dan Give Yourself.

Sertifikasi internasional yang diperoleh oleh Josua Iwan Wahyudi ini bukan hanya menjadikan beliau sebagai seorang International Certified EQ Practitioner termuda di Indonesia, tetapi juga mengukuhkan kredibilitas beliau sebagai Master Trainer EQ Indonesia.


InHouse EFS di MDS

Matahari Department Store pada tanggal 28-29 Oktober 2011 mengundang Master Trainer EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi dan tim ShifThink untuk memberikan workshop “Emotion for Success Leader” kepada 20 peserta level manajerial. Workshop EQ ini merupakan batch pertama dari 2 batch yang dijadwalkan.

Peserta yang 80% merupakan para Store Manager dari berbagai wilayah di Indonesia mendapatkan tips-tips EQ yang sangat bermanfaat untuk pekerjaan mereka yang sangat lekat dengan kondisi-kondisi lapangan yang bisa “menggoda” untuk berperilaku di luar kontrol emosional. Itu sebabnya, para peserta mengaku sangat senang dengan pelatihan ini karena selain membantu mereka lebih bijaksana dalam pekerjaan, juga mereka merasa mendapatkan banyak manfaat untuk pengembangan diri-sendiri dan keluarga.

20 peserta yang sangat antusias ini menciptakan suasana pembelajaran yang semakin fun karena memang sejak awal Master Trainer EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi sudah membawakan materi dengan cara yang sangat menyenangkan. Selain itu, antusiasme peserta juga terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan. Selain belajar pengelolaan emosi diri, para peserta juga pulang dengan membawa tips-tips mengelola emosi orang lain.


Workshop SPS-DISC di PTPN IV

Pada tanggal 25-26 Oktober 2011, Master Trainer EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi diundang untuk memberikan workshop DISC untuk sekitar 50 orang pimpinan puncak dari PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) IV di Medan. Workshop ini terbagi menjadi 2 batch dengan masing-masing kelas diisi oleh 25 peserta yang merupakan para pimpinan tinggi PTPN IV.

Namun meskipun para peserta adalah para leader, namun suasana kelas sangatlah menyenangkan dan santai. Hal ini dikarenakan oleh cara pembawaan materi dari Master Trainer EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi sangatlah menyenangkan, santai, dan jauh sama sekali dari kesan membosankan dan rumit. Dengan penggunaan contoh kejadian sehari-hari, tools yang sangat sederhana dan bisa langsung dipraktekkan, setiap peserta diajarkan untuk mampu membaca tipologi kepribadian orang lain dalam hitungan waktu yang sangat singkat.

Bahkan di dalam workshop ini, peserta juga diajak untuk berlatih membaca orang-orang yang mereka kenal selama ini dan dilatih untuk memiliki kemampuan memetakan tipologi DISC bawahan mereka. Lebih dari itu, Master Trainer EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi juga memberikan tips-tips bagaimana memotivasi, mempersuasi, dan menghadapi orang-orang dengan tipe yang berbeda-beda ini.

Melalui workshop ini, para leader PTPN IV semakin diperlengkapi oleh skill people management yang sangat berguna untuk meningkatkan produktifitas kepemimpinan mereka.


Public Workshop HPS

ShifThink kembali mengadakan public workshop Hypnotic Presentation Skill pada tanggal 22 Oktober 2011. Workshop HPS kali ini diikuti oleh banyak leader, trainer, dan speaker dari berbagai perusahaan besar Indonesia. Selama 1 hari penuh, Master Trainer EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi membeberkan semua “rahasia dapur” untuk menjadi seorang presenter atau pembicara yang mampu “menghipnosis” peserta mereka.

Teknik-teknik dalam HPS ini merupakan teknik-teknik terbaru yang selangkah lebih maju dari teknik presentasi biasa. Bahkan peserta diberikan pilihan tools yang sangat kaya sehingga mereka bisa memilih teknik hipnotic presentation yang mana yang ingin dipakai sesuai gaya mereka sendiri.

Selama 1 heri penuh peserta tampak sangat menikmati pembelajaran karena sangat banyak kesempatan praktek melalui latihan dan simulasi yang fun dan menyegarkan. Ditambah pembawaan materi yang sangat fun dan tidak membosankan dari Master Trainer EQ Indonesia, Josua Iwan Wahyudi membuat peserta merasa kurang waktu dan masih antusias untuk melakukan pembelajaran lebih dari satu hari.

Berikut ini adalah sebagian komentar dari para peserta workshop HPS:

“Sangat bermanfaat sekali dan saya terinspirasi untuk segera mempraktekkannya!”
Sylviana – Instruktur & training Supervisor   |   Indonesia Air Transport

“This is the really “Training for the trainer”. Every trainer must join this class!”
Sri Handayani – HRD   |   Sugity Creatives

“Ini sangat menarik! Orang yang berkecimpung di bidang training HARUS mengikuti workshop ini!”
Traim Febriantoro – Learning & Development Head   |   Pt. MNC, Tbk.

“Workshop ini membuat cara kita menyampaikan presentasi menjadi lebih efektif dan bermakna!”
Henricus Comet – Training Manager  |  Shangri-La Hotel