Sebagaimana uniknya setiap manusia, begitu pula dengan para bos / atasan / pemimpin di kantor kita. Jika Anda memiliki pengalaman yang cukup kaya untuk bekerja di berbagai organisasi, dan sempat memiliki lebih dari 5 atasan, mungkin Anda mengerti betapa variatifnya seorang “atasan”.
Diantara sekian tipikal seorang bos, salah satu yang mungkin bisa Anda jumpai adalah jenis atasan yang mudah “Baper” (bawa perasaan). Baper adalah istilah masa kini untuk menggambarkan seseorang yang sensitive perasaannya dan mudah dipengaruhi oleh kondisi perasaannya tersebut.
Istilah Baper sebenarnya banyak diberikan kepada anak-anak muda yang mudah menjadi sensi / “mellow”. Bahkan mereka bisa menjadi baper dengan tiba-tiba, atau karena alasan-alasan yang di luar dugaan (yang kadangkala menurut kita sepele). Namun, kasus baper ini rupanya juga bisa terjadi pada bos kita di kantor.
Jika kebetulan Anda menghadapi bos yang mudah baper, maka artikel ini akan memberikan kepada Anda beberapa tips praktis agar Anda tetap bisa bekerja secara produktif dan tetap bisa berkoordinasi secara efektif dengannya.
KENALI POLANYA
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengamati dan mengenali seperti apa pola baper yang sering terjadi pada bos Anda. Bentuk-bentuk kalimat seperti apakah yang bisa berpengaruh besar, sikap dan perilaku seperti apa, atau kejadian-kejadian apa yang bisa membuat bos Anda berubah ‘mood’nya.
Misalnya, ada bos yang menjadi sensi setiap kali kita kelupaan memberitahu tindakan-tindakan yang sudah kita eksekusi . Padahal, mungkin Anda mengambil tindakan itu karena instruksi yang pernah dia berikan sebelumnya. Namun, bos Anda berharap sebelum Anda mengeksekusi, Anda memberikan laporan dan meminta ijinnya lebih dulu. Ada bos yang bisa menjadi baper ketika ia merasa Anda tidak menginformasikan tindakan Anda dan terkesan “melangkahi” dia.
Mengenali pola-pola orang lain adalah bagian dari kemampuan Kecerdasan Emosional (EQ). Ketika Anda mengenali pola-pola perilaku atasan Anda, maka Anda akan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap tindakan-tindakan yang akan Anda lakukan kepada atasan Anda. Sehingga Anda mampu memilih sikap dan respon yang terbaik dalam situasi apapun.
JANGAN IKUT BAPER
Salah satu kesalahan terbesar yang terjadi adalah ketika mood atau perasaan bos kita sedang “tidak bagus”, kita ikut-ikutan menjadi terganggu. Jika itu yang terjadi, biasanya respon-respon kita menjadi tidak bagus. Bukan hanya respon kepada bos kita, tetapi juga bisa sampai mengganggu respon kita kepada rekan kerja, bawahan, dan bahkan teman dan kenalan lain di luar kantor.
Jika kita belajar soal Kecerdasan Emosional (EQ), kita akan mengerti bahwa emosi adalah energi. Ketika orang lain sedang menunjukkan emosi / mood yang kurang oke, mereka sedang meradiasikan energi yang tidak bagus kepada kita. Salah satu cara untuk “menetralkan” situasi ini adalah dengan menjaga diri kita agar tetap dalam keadaan mood dan perasaan yang baik.
Dengan demikian, kita bisa meradiasikan energi emosi yang positif dan bahkan energi emosi itu bisa mempengaruhi bos kita dan membuatnya menjadi lebih baik. Tidak bisa dipungkiri, bahwa semua orang suka berada di dekat orang yang energi emosinya positif.
>> Penting Dibaca: 5 Tanda Karyawan Medioker! (Yang Kedua Epic Banget!) <<
AKOMODASI PERASAANNYA
Ketika bos Anda sedang baper, berusahalah untuk mengakomodasi perasaannya dengan kalimat-kalimat yang menenangkan. Misalnya, “Jangan khawatir pak, saya sudah memastikan ulang semuanya supaya keputusan yang terlanjur diambil, benar-benar bisa direvisi selambatnya besok”.
Salah satu kesalahan yang umum dilakukan oleh banyak orang adalah, ketika bosnya baper, dia sibuk beralasan, membela diri, atau menyalahkan pihak lain. Dengan cara demikian, kita malah memperburuk keadaan.
Lalu ketika dalam keadaan baper, urusan-urusan teknis menjadi tidak sepenting urusan perasaan, itu sebabnya kita jangan terjebak untuk banyak membahas urusan teknis lebih dulu. Sebisa mungkin ulurlah waktu untuk memberi ruang agar bos Anda menjadi “baikan” barulah kemudian Anda bisa melanjutkan pembahasan pekerjaan Anda.
HADAPI DENGAN BIJAK
Jika keadaan memang sangat buruk, terjadi berulang-ulang dan benar-benar mengganggu kinerja Anda. Maka hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah memilih waktu yang tepat untuk mendiskusikan hal ini dengannya. Memang tindakan ini cukup beresiko karena bisa saja menjadi penyebab baper episode berikutnya.
Tetapi, jika Anda melakukannya dengan ketulusan hati dan semangat untuk menjadi lebih baik, bos Anda akan bisa merasakannya dan itu akan menjadi bahan evaluasi yang baik bagi dirinya.
Banyak orang menjadikan bosnya yang baper sebagai bahan gosip, bahan pergunjingan di belakang, dan menjadi bahan olok-olok. Ini sikap yang bukan saja tidak ada manfaatnya sama sekali, tidak mengubah apa-apa, dan sekaligus berbahaya karena kalau sampai hal ini didengar oleh bos Anda, maka akan mengancam karir Anda sendiri.
Walaupun jenis bos baper memang tidak banyak dan tidak selalu akan Anda jumpai, tetapi penting bagi kita untuk melatih Kecerdasan Emosional (EQ) kita, karena akan sangat menolong kita dalam berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain, termasuk para bos yang unik yang bisa saja Anda jumpai di kemudian hari.
Selamat melatih Kecerdasan Emosional Anda!
> GRATIS DOWNLOAD! Panduan Premium 7 Hari Praktek Kecerdasan Emosi (EQ)! <<
Josua Iwan Wahyudi (JIW) adalah satu dari sangat sedikit pakar Kecerdasan Emosi (EQ) di Indonesia dan merupakan Master Trainer EQ yang berpengalaman lebih dari 10 tahun memberikan pelatihan di berbagai perusahaan, organisasi, kampus, dan sekolah. Beliau merupakan International Certified EQ Trainer termuda di Indonesia dari Six Seconds International dan merupakan International Certified EQ-i Coach dari Reuben Bar-On. Selain pernah dipercaya menjadi EQ Coach untuk finalis Indonesian Idol 2012,2014, & 2018, serta menjadi EQ Coach untuk Miss Indonesia 2015, sampai kini beliau masih aktif untuk mengajar Kecerdasan Emosi (EQ) untuk berbagai level audiens dan sudah menulis 37 buku! Bahkan, buku “E-Factor” yang beliau tulis, menjadi buku EQ paling aplikatif yang pernah ada di Indonesia.